Tumbuhan juga punya perasaan

 

Tumbuhan Juga Punya Perasaan, Benarkah?

KBRN, Surakarta: Perasaan menjadi salah satu bagian penting dari tubuh dan kehidupan makhluk hidup, terutama manusia dan hewan yang sering dibahas dan diteliti. Hal ini karena kondisi perasaan mampu mempengaruhi dan mengubah perilaku manusia dan hewan. Bahkan dapat berpengaruh terhadap organ dalam tubuh, lalu bagaimana dengan tumbuhan, yang juga makhluk hidup?

Apakah tumbuhan memiliki perasaan? Apakah tumbuhan mengalami stress? Atau bagaimana mereka merasakan gembira? Ternyata meski tumbuhan tidak memiliki tangan dan kaki, bahkan mata dan telinga layaknya manusia dan hewan, tumbuhan mempunyai sistem yang komplek pada tubuh mereka untuk merasakan dan membaca apa yang sedang terjadi di sekitar mereka.

Bagian tubuh mereka itu adalah kulit. Alana Schetzer dalam tulisannya dirilis pada laman The University of Melbourne (17/04/2017) menjelaskan tentang hal tersebut. Ia mengatakan bahwa tumbuhan menggunakan kulit mereka untuk melakukan hal yang sama seperti indra manusia dan hewan.

Saat melihat atau mendengar tentang sebuah kejadian atau topik tertentu, indra akan mengirim pesan kepada otak sebagai pusat sistem saraf. Setelah diproses oleh otak, hasilnya akan tersalurkan hingga berdampak pada organ atau perilaku. Dampak ini bisa beragam, misalnya jantung yang berdebar, raut muka yang sendu, menangis atau muka bahagia yang cerah.

Dampak perubahan ini juga terjadi pada tumbuhan seperti yang dijelaskan oleh Dr Kim Johnson, seorang peneliti School of BioSciences, University of Melbourne dalam tulisan Schetzer. Saat tumbuhan berada dibawah tekanan lingkungan, mereka akan merespon tekanan fisik tersebut dengan mengubah bentuk mereka.

Berdasarkan tulisan Bethany Nichols ‘Plants Have Feelings Too’ yang diterbitkan BBC Earth, tumbuhan dapat merasakan banyak hal tentang lingkungannya dan hal itu dapat menyebabkan mereka stres. Sayangnya tidak seperti kebanyakan manusia dan hewan. Saat tumbuhan menghadapi pemangsaan, kerusakan, atau perubahan lingkungan, mereka tidak bisa lari dan bersembunyi.

Masih dalam tulisan Bethany, tumbuhan beruas atau yang tidak memiliki tangkai berevolusi menjadi sangat peka terhadap lingkungannya untuk bertahan hidup. Penelitian tentang kesadaran mereka telah mengungkapkan cara-cara luar biasa yang digunakan tumbuhan untuk merasakan lingkungannya. Seperti ‘mendengar’ pemangsa mereka, ‘mencium’ aroma tetangganya dan bahkan ‘meniru’ bentuk inang tumbuhan mereka.(Erza-LPU)